Renungan Ramadhan : “Demi Masa”

Holla Readers !!!

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran

(Raihan – Demi Masa)

Lagu ini selalu saja berhasil membuat bulu kuduk merinding, terus tiba-tiba jadi tafakur hening melongo. Mendatangkan banyak pertanyaan.

Sudah berapa lama aku hidup? 22 tahun 8 bulan 25 hari dan sekian jam sekian menit sekian detik.

Sudah berapa lama perbuatan dan dosa-dosaku tidak lagi menjadi tanggungjawab orangtuaku? Hampir 9 tahun.

Sudahkah aku menentukan tujuanku hidup di dunia ini?…………………………………………………………….

Sudah berapa banyak kebaikan yang aku lakukan, sudah cukupkah untuk membuatku masuk surga? …………………………………………………………………………………………………………………………

Sudah berapa banyak dosa yang aku perbuat? …………………………………………………………………

Kesalahan-kesalahan apa saja yang sudah aku lakukan selama itu? Banyak. Meninggalkan sholat dengan sengaja, tidak mengaji, pacaran-pacaran yang belum halal, berbohong pada orangtua, melawan pada ayah ibu dan banyak lagi.

Menyesalkah dan apakah ingin waktu kembali? Sangat dan ingin sekali.

Bisakah waktu kembali? Tidak.


Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara

  1. Sehat sebelum sakit *bersyukur dengan nikmat kesehatan yang diberikan Allah*
  2. Muda sebelum tua *sadar kalau kita bakalan tua dan mati, itupun kalau diizinkan Allah hidup sampai tua*
  3. Kaya sebelum miskin *jangan sombong kalau punya kekayaan, kaya itu cuma milik Allah, kita dasarnya ga  punya apa-apa*
  4. Lapang sebelum sempit *bersyukur kalau diberi kelapangan, jangan lupa bantu sesama yang mengalami kesempitan*
  5. Hidup sebelum mati *sering-sering mengingat kematian itu ternyata pahala*

Adakah yang bisa menjamin kalau bulan Ramadhan kali ini bukan Ramadhan terakhirku?…………………………………………………..

Dan pertanyaan terakhir, sudah siapkah aku jika sewaktu-waktu datang giliranku untuk dipanggil Allah? ……………………………………………………………………………………………

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)

(Sumber gambar : http://komikmuslimah.blogspot.com/)

With Love,

Salam Semangat !!!

*dan alhamdulillah tulisan yang satu ini dapat award dari mbak Dhiba, si pemilik blog yang gambar kartunnya aku pake di tulisan ini. Terima kasih mbak..:-)*

34 thoughts on “Renungan Ramadhan : “Demi Masa”

Add yours

  1. saya juga suka lagu ini. dakwahnya nyampe ke hati, dan penuh perenungan.
    apalagi 5 perkaranya itu, yang sering kebolak-balik kalo saya nyanyikan :D.

    ngomong-ngomong,, gambarnya pas,,
    nice job !

    1. maksudnya juga gitu sih Rif..mantan majikan -__-”

      kuliah di Padang, Universitas Andalas..tapi sekarang udah pensiun kuliah..hehehe…

    1. mati pajak itu artinya kalau di rumah ny, orang yang udah kerjaa…jadi ga bisa minta THR lagi, jadi skrang jadi yang dimintai THR alias mati pajak…hahaha *istilah yang aneh kan*
      okkkkkaaayy laaahhh, aman tu THR..asalkan ke rumah..:-p

    2. wahaha.,.,klo fiq mati pajak tu udah kuliah.,alasannya kan udah bisa cri kerja,.hahaha *enak y d lubas, anak kuliahan masih blum mati pajak*
      assssiiiiikkkk.,.,.,hmm.,., #thinking .,,.asap why not 😀

Leave a reply to vonarief Cancel reply

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑